Life in Pool of Number

Senin, 30 November 2009

9 Saham Pilihan @ 1 Desember 2009

Berikut 9 Saham Pilihan untuk 1 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia.

1. MPPA
Reason :
- Rencana bangun 12 gerai Hypermart pada tahun 2010
- Capex disiapkan untuk tahun 2010 Rp1 triliun

2. RALS
Reason :
- Rencana melakukan ekspansi ke luar Jawa
- Capex disiapkan untuk ekspansi 2010 Rp300 - 315 miliar

3. BMRI
Reason :
- Terbitkan subdebt Rp3,5 triliun (Rencana awal Rp3 triliun), karena oversubcribe
- Tingkat suku bunga acuan masih relatif rendah

4. BBCA
Reason :
- CoF relatif murah
- Tingkat suku bunga acuan masih relatif rendah

5. ANTM
Reason :
- Mulai eksplorasi tambang di Papua Barat
- Naikkan produksi 2010; Nickel -> 18.500 ton dan Emas -> 3 ton

6. BUMI
Reason :
- Imbas harga minyak yang tetap kuat di kisaran 75 - 80 dolar per barrel
- Saham sejuta umat, sangat likuid

7. ADRO
- Kinerja 9M09 relatif bagus
- Imbas harga minyak yant tetap kuat di kisaran 75 - 80 dolar per barrel

8. ELTY
- Koreksi tajam dalam perdagangan 30 November 2009 ->16,33%
- Valuasi sektor properti masih relatif murah

9. LPKR
- Valuasi sektor properti masih relatif murah
- Teknikal : Oversold.

Disclaimer :
Hanya sebagai bahan informasi, segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pembaca artikel ini.

Minggu, 11 Oktober 2009

Tentukan, Catat dan Simpan Tujuan Kita

Kita mungkin pernah membaca atau pun menghadiri seminar tentang pentingnya menentukan tujuan sebagai sebuah kunci kesuksesan. Namun permasalahannya adalah sedikit sekali dari kita yang mencoba mencatat tentang tujuan kedepan. Tidak ada data yang pasti, tapi saya yakin kurang dari 5% orang menentukan tujuan untuk hidupnya.

Betul bahwa kita mungkin telah menentukan tujuan, namun tanpa aksi mencatat semua tujuan, maka kita mudah melupakan tujuan itu. Mungkin ada juga yang menentukan dan mencatat tujuan, tapi tidak menyimpannya dengan baik, maka hilanglah catatan tujuan itu.

Dari sebuah buku pengembangan diri yang pernah saya baca, ada sejumlah alasan mengapa kita cenderung tidak menentukan tujuan dalam segala sendi kehidupan kita, antara lain adalah :

Pertama : Kita tidak cukup serius.
Mungkin kita hanya bisa omong besar, namun tidak ada yang kita lakukan. Kita tidak memiliki energi positif yang mampu menjadi bahan bakar menuju sebuah keberhasilan. Kita tidak bisa hanya bicara tentang rencana apa yang akan kita kerjakan, namun kita harus mengambil suatu tindakan.

Kedua : Kita belum begitu bertanggung jawab terhadap hidup kita.
Ketika kita lebih mengandalkan dan terus mengandalkan kata “maaf” atas semua kegagalan yang kita lakukan. Akhirnya semua potensi energi kreatif kita menjadi musnah. Apakah kita cukup bertanggung jawab?

Ketiga : Kita belum begitu yakin bahwa kita layak dengan sebuah kesuksesan.
Ketika kita tumbuh dan berkembang dilingkungan yang cenderung negatif, dengan orang-orang berpikiran sangat negatif. Maka kita akan cenderung berkata “Apakah ini berguna bagi kita? Apakah bisa memberi manfaat? Apakah kita layak?” Pada saat kita mempertanyakan itu, kegagalan satu langkah didepan kita.

Keempat : Kita belum memahami pentingnya menentukan tujuan.
Jika kita lahir dalam sebuah keluarga yang tidak biasa menentukan tujuan, akhirnya kita berpikir bahwa menentukan tujuan itu tidaklah terlalu penting. Kita tidak terbiasa mengorganisir apa yang akan kita lakukan dan semuanya berantakan tanpa aturan.

Kelima : Kita belum mengerti bagaimana menentukan tujuan.
Mungkin kita banyak memperoleh pendidikan di sekolah, di bangku kuliah, di sebuah seminar. Dan bahkan kita mungkin dikelilingi oleh oran yang berhasil dan besar. Namun, kita tidak banyak belajar tentang cara menentukan sebuah tujuan. Maka kita akan berakhir dalam sebuah kegagalan.

Keenam : Kita mungkin khawatir adanya penolakan dan kritik.
Akan menjadi mudah bagi kita, jika dalam hidup kita hanya mengikuti kemana air itu mengalir, dibanding kita melawan arah. Kita menjadi khawatir jika melawan air, maka kita jadi bahan cemoohan, tertawaan. Dan kita tidak mau terlihat seperti orang bodoh dengan impian yang diluar jangkauan.

Ketujuh : Alasan terbesar adalah kita khawatir akan kegagal dari tujuan tersebut.
Mungkin kita berpikir bahwa lebih aman jika bermain dengan normal dari pada bermain menekan dan berakhir dengan kegagalan. Mungkin satu hal yang perlu kita ingat : “Menjadi sangat tidak mungkin berhasil tanpa sedikitpun kegagalan”. Kita kembali kemasa dimana Thomas Alfa Edison, dia terus gagal dan gagal dengan impiannya. Dan sampai di titik akhir dia bisa berhasil menemukan bola lampu, hinga kita semua bisa menikmati cahaya lampu.

Mungkin kita harus mencoba menerapkan cara berpikir para pemimpin hebat dunia. Dimana mereka menentukan tujuannya dan tidak pernah menggunakan kata kalah atau gagal.

Semoga Kita Berhasil.

Kamis, 08 Oktober 2009

Jangan Menyerah Pada Tujuan Kita

Pada waktu kita masih kecil, orang yang lebih dewasa dari kita; biasanya orang tua, kakek, nenek, guru, sodara, terkadang mengajukan pertanyaan yang klise. Pertanyaan itu adalah tentang cita-cita kita nanti kalo sudah besar? Biasanya kita menjawab pertanyaan itu dengan polos dan tanpa pikir panjang “Saya ingin jadi pilot pesawat”, atau “Saya mau jadi dokter”.

Setelah menjawab pertanyaan itu, kita pun berjalan sendiri, belajar dan belajar untuk menuju cita-cita itu. Meskipun mungkin disaat kita dewasa cita-cita itu tidak terwujud, karena adanya perubahan cita-cita dan impian kita, ataupun tidak adanya bimbingan untuk menuju kearah sana.

Namun saat ini, setelah kita beranjak dewasa (lebih tepatnya lebih besar), disaat pemikiran kita lebih maju, terkadang sering menyerah akan tujuan dan mimpi karena kurangnya kesabaran kita. Fakta bahwa saat ini kita hidup dizaman yang serba instant. Kita langsung menyerah ketika kita tidak melihat hasil pekerjaan, segera setelah kita berusaha. Kita tidak menjadi anak kecil lagi, yang berjalan dengan waktu dan berusaha sebisa mungkin.

Mungkin satu pepatah dari daerah Jawa Barat, bisa menjadi pemicu kita untuk terus berjuang menuju tujuan kita. Adapun bunyinya pepatah itu adalah : “Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok”. Kalau dalam bahasa Indonesia padanannya ialah “Tetesan air jatuh ke atas batu, lama kelamaan memberkan bekas di batu”.

Pepatah ini bisa dianalogikan bahwa, kita tidak boleh menyerah dengan tujuan kita. Yang perlu dilakukan adalah usaha terus menerus dan tanpa henti. Seperti air setes yang jatuh ke batu, dimulai dari satu tetes belum berbekas. Maka harus diikutkan dengan tetesan berikut dan tetesan berikutnya lagi. Sampai akhirnya, bekas tetesan air itu membentuk dan berbekas disebuh batu yang keras.

Jadi tidak ada yang instant untuk mencapai tujuan kita. Hanya perlu kesabaran dan usaha terus menerus. Jangan menyerah dengan tujuan dan mimpi kita. Semoga berhasil.